You Are Reading

0

PERAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN BANGSA LEBIH BAIK DI MASA DEPAN

Pratiwi Indah Sari Kamis, 17 Maret 2011


oleh
Pratiwi Indah Sari
100533402624

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
Maret 2011

BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa memiliki peranan besar sebagai ujung tombak dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Mahasiswa sendiri seringkali digambarkan sebagai sosok unggul, pilihan, bergairah dan bergelora secara fisik, psikis, sikap serta intelektual. Mahasiswa juga hampir selalu menempati peran yang sangat strategis dari setiap peristiwa yang terjadi. Dalam proses perubahan sosial dan kebudayaan, mahasiswa memiliki posisi dan peranan yang essensial. Mahasiswa sebagai transformator nilai-nilai dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Dan merintis perubahan dalam rangka dinamisasi kehidupan dalam peradaban yang sedang berjalan.
Oleh karena itu mahasiswa dituntut harus berani mengambil peran-peran strategis Sebagai kekuatan moral dan kontrol sosial, mahasiswa harus mampu benrsentuhan aksi-aksi pembelaan kaum tertindas. Dan sebagai kekuatan intelektual mahasiswa harus mampu melakukan pengembangan dan pembangunan komunitas intelektual (inteletual community) dengan melakukan kajian-kajian strategis tentang permasalahan bangsa. Pada akhirnya, mahasiswa dengan tanggung jawabnya diharapkan mampu membawa bangsa ini menuju satu keadaan yang lebih makmur, aman tentram.
II. Tujuan
A. Mengetahui peran mahasiswa dalam membangun bangsa
B. Mengetahui potensi yang ada dalam diri mahasiswa
C. Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan mahasiswa dalam memajukan bangsa


BAB II
PEMBAHASAN

Mahasiswa memegang peranan yang sangat penting bagi bangsa dan negara, mulai dari politik, ekonomi, hankam serta dalam menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Peran mahasiswa dalam kehidupan masyarakat antara lain.
a. Peran sosial Mahasiswa berperan dalam melindungi kepentingan sosial masyarakat. Sudah selayaknya mahasiswa sebagai duta rakyat dalam melaksanakan amanah ini. Karena berkat masyarakatlah, mahasiswa dapat mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Biaya kuliah yang seharusnya berjuta-juta, menjadi lebih kecil dan ringan berkat kontribusi masyarakat dalam mensubsidi biaya pendidikan. Realitas sosial juga terjadi pada angka kemiskinan, kuantitas pelajar yang putus sekolah, dan tingkat kriminalitas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Mahasiswa sebagai insan terpelajar sudah seharusnya peka terhadap realitas sosial ini
b. Peran para politikus terkadang lebih kejam. Secara simultan dan mendalam hingga berakibat pada kesengsaraan bagi masyarakat. Begitu karena ulah politikus yang tak bertanggung jawab terhadap amanah yang diembannnya. KKN dan serakah akan kursi yang terjadi diantara para pejabat negara, makin memperburuk citra Indonesia sebagai bangsa yang beradab. Ini kewajiban mahasiswa sebagai generasi penerus pemimpin bangsa untuk menghapuskan praktik kotor ini. Mahasiswa harus berperan aktif dalam meluruskan penyimpangan politik di pemerintahan karena hal ini akan berdampak pada terlemparnya kepentingan rakyat pada jurang ketidakadilan.
c. Peran kultural disini meliputi kultur akademik dan moral. Kedua kultur inilah yang akan melengkapi kebesaran eksistensi mahasiswa sebagai duta masyarakat ketika menjalankan peran sosial dan politik. Prestasi akademik seharusnya sudah menjadi kultur mahasiswa sebagai insan terpelajar. Dengan prestasi akademiklah, bangsa ini akan diakui oleh dunia sebagai bangsa yang besar dan tangguh. Dan dengan prestasi akademiklah perkembangan teknologi tercipta. Karena ilmu pengetahuan adalah yang utama, tetapi moral lebih utama. Dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, mahasiswa juga mempunyai peran yang sangat penting. Di kampus, terdapat para mahasiswa yang berasal dari suku, agama, ras dan golongan yang berbeda-beda. Dengan keadaan yang seperti ini, mahasiswa seharusnya saling menghargai dan menghormati perbedaan ini.
Kita perlu terlebih dahulu melihat seberapa jauh potensi yang dimiiki oleh mahasiswa. Sehingga apa saja peran yang dapat dimainkan nanti, bisa kita lihat dari potensi yang ada dalam diri mereka.
Pertama, kita dapat melihat potensi mahasiswa dari aspek karakternya. Banyak terobosan baru yang mereka lahirkan, karena mereka punya paradigma berpikir yang berbeda. Beberapa kelebihan yang bersifat alami di atas, yakni idealis, kritis dan kreatif membuat arus perubahan dapat diciptakan, menuju yang lebih baik sebagaimana idealita yang ada dalam benak mereka.
Kedua, potensi mereka dilihat dari aspek intelektualitas, kecerdasan dan penguasaan wawasan keilmuan. Ilmu dan wawasan yang dimiliki selain akan memperluas cakrawala pandangan, juga memberikan bekal teoritis maupun praktis dalam pemecahan masalah. Seorang mahasiswa akan dapat dengan mudah menyelesaikan masalah dan apabila ada hal yang belum pernah ditemui sebelumnya, maka mereka sudah memiliki bekal yang metodologis dan sistematis tentang bagaimana cara menemukan pemecahan problem-problem yang ada.
Potensi dari dua aspek yang ada itulah yang akan membuat mahasiswa dapat melakukan perannya. Syaratnya, kedua potensi itu benar-benar dikembangkan secara optimal oleh mereka baik secara personal maupun komunal sehingga dapat menjadi senjata yang siap digunakan untuk memberikan kemanfaatan terbesar bagi masyarakat. Potensi dari aspek karakter dikembangkan dengan berbagai aktivitas yang mengasah softskill, baik melalui kegiatan organisasi, pelatihan-pelatihan maupun aktivitas keseharian mahasiswa di luar kegiatan akademik. Sedangkan potensi intelektualitas dibangun melalui semua kegiatan yang mengasah hardskill, yakni kegiatan belajar mengajar, pengkajian, penelitian dan juga pelatihan. Dengan begitu mereka memiliki kualifikasi dan kompetensi menuju profil mahasiswa ideal, yakni mahasiswa yang memiliki integritas moral, kredibilitas sosial dan profesionalitas keilmuan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan mahasiswa dalam upaya memajukan bangsa, mahasiswa harus memiliki 4 kekuatan :
1. Kekuatan moral
Dalam upaya memajukan bangsa, moralitas merupakan satu sarat utama yang harus dipenuhi oleh seorang “agen perubahan”. Tanpa adanya moral yang baik tentunya hasil yang akan dicapai akan sama saja dengan yang sebelumnya dan ini juga sama artinya dengan melakukan hal yang sia-sia.
2. Kekuatan kontrol sosial
Merupakan sumber kekuatan yang kedua dalam proses pembaruan. Keadaan social yang baik dan terkontrol tentunya akan membuat stabilitas dan keamanan bangsa akan terwujud, karena tidak aka nada lagi tawuran antar warga, bentrokan, atau bahkan perang saudara.
3. Kekuatan intelektual
Tanpa adanya kaum pemikir atau yang biasa disebut dengan kaum intelektual, tentu bangsa ini akan sangat mudah terpengaruh dan tertipu oleh Negara lain. Dengan adanya para intelektual di Indonesia, diharapkan bangsa Indonesia mampu bangkit dan beranjak dari keterpurukannya.
4. Kekuatan profesional
Yang terakhir adalah kekuatan professional. Kekuatan ini mencakup bagaimana kita menyikapi permasalahan secara dewasa dan dengan kepala dingin. Tidak grusa-grusu dalam mengambil keputusan.


BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Mahasiswa memiliki peran sosial yang tercermin dalam kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan. Pemikiran politik kritis mahasiswa terhadap pemerintahan sangat didambakan oleh rakyat. Di mata masyarakat umumnya, mahasiswa adalah agen perubahan ( agent of change ) tatkala masyarakat terkungkung oleh tirani kebodohan. Demikian juga dengan potensi mahasiswa. Potensi itu dipergunakan untuk menjunjung tinggi kebaikan, namun bisa juga untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Demikianlah keadaan dan peran mahasiswa. Kiprah mahasiswa memang sangat didambakan dalam mengukir peradaban bangsa ini. Peranan mereka sangat didambakan oleh masyarakat sebagai pionir perubahan ke arah yang lebih baik.
II. Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template Copy by House Science and Technology